Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN Jatipulo
05 Pagi
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
Teach For Indonesia
Kelas : LA01
Dosen : D3324 Silverius Constantino Johanes Maria
Lake, M.Hum.
Waktu : Kamis, 8 Oktober 2015
Pukul : 09.30 – 11.30 WIB
Lokasi
: SDN Jati Pulo 05 PG
Tim
yang hadir:
Ketua : Linda, Ong / 1701313870
Anggota:
1.
Erwin Siswanto / 1701315125
2.
Go, Michael Christandi B. / 1701309500
3.
Ice Suryadi / 1701314210
4.
Stevanus Haryono / 1701359360
5.
Alvin Christianto Hadi / 1701314816
6.
Jessica Setyani Wiwoho / 1701309740
7.
Herman / 1701360381
Tim
yang tidak hadir: -
![]() |
Foto bersama Operator Sekolah dan Guru Linda-Herman-Erwin-Go, Michael-Ice-Jessica-Stevanus-Alvin |
ISI
a.
Teori mata kuliah Character Building yang diajarkan di kelas
Bertens (1997:6) mengemukakan bahwa
etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Berikut
merupakan perbedaan antara etika dan etiket:
- Etiket berkenaan dnegan cara suatu perbuatan dilakukan, sedangkan etika berhubungan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan. Contoh etiket adalah cara menyajikan makanan, cara makan, cara berbicara, dll. Contoh etika adalah tidak boleh menyajikan makanan yang sudah kadaluarsa, tidak makan makanan orang lain, dll.
- Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, sedangkan etika berlaku baik ada orang lain maupun tidak.
- Etiket bersifat relatif-partikular, berlaku berbeda dari satu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Sedangkan etika bersifat absolute-universal.
- Etiket mengatur perilaku manusia secara lahiriah, seperti bagaimana berpenampilan di depan umum. Sedangkan etika lebih menyangkut penampilan rohaniah atau batiniah.
Berikut merupakan beberapa teori
etika :
- Utilitarianisme. Suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat.
- Duty-based ethics. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut eetika deontology karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan, dan perbuatan yang lainnya dilarang.
- Teori hak. Tindakan yang etis merupakan bentuk kesadaran yang dimiliki oleh seseorang bahwa tiap individu memiliki hak yang sama.
- Teori Keutamaan. Teori keutamaan memperhatikan sikap atau akhlak seseorang, watak yang diperoleh seseorang memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Bertens menyimpulkan bahwa seseorang adalah orang baik, jika ia memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan.
Menurut Bertens, kelompok profesi
selalu memiliki kemungkinan untuk menyalahgunakannya, oleh sebab itu diperlukan
kode etik. Kode etik profesi berfungsi untuk mengatur perilaku para anggota
seprofesi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Kode etik profesi pada
dasarnya merupakan salah satu produk etika terapan. Profesi merupakan pekerjaan
yang dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup, dan dilaksanakan dengan
keterlibatan pribadi yang mendalam. Sedangkan orang yang bekerja berdasarkan
cirri-ciri profesi tersebut disebut professional.
Menurut Koehn, ada 5 ciri
yang harus dipenuhi oleh para professional :
- Para professional adalah orang yang mendapat ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
- Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara dan menyebarluaskan standard dan/atau cita-cita perilaku dan yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar itu.
- Memiliki pengetahuan atau kecakapakn “esoteric” yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
- Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan itu tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
- Secara public dimuka umum yang mengucapkan janji untuk memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab dan tugas khusus.
Keraf (2005:36), Gea dan Wulandari
mengemukakan bahwa profesi memiliki ciri-ciri:
- Adanya pengetahuan khusus.
- Adanya kaidah dan standar moral
yang tinggi.
- Para professional mengabdi pada
kepentingan masyarakat.
- Memerlukan ijin khusus.
- Menjadi anggota dari suatu
organisasi tertentu.
b.
Persiapan dan pembelajaran yang diterapkan dari materi yang diterima di kelas.
Persiapan yang dilakukan:
-
Survey lokasi SD
melalui dunia maya, yaitu melalui google maps.
- Meminta surat
izin dinas dan kelengkapan berkas di kantor TFI di Kampus Anggrek BINUS
University.
Pembelajaran yang diterapkan dari materi yang diterima
di kelas:
- Sebagai seorang
yang beretika dan seorang yang memiliki peran dan profesi di masyarakat, sudah
selayaknya seorang karyawan, dalam hal ini subjek adalah guru dan operator
sekolah, untuk melaksanakan tugasnya dengan benar dan secara profesional.
- Penulis dan
rekan-rekan menerapkan teori etiket di masyarakat, contoh kecilnya adalah
bagiamana penulis berpenampilan dan meminta izin secara baik dan etis kepada
sekolah.
c.
Metode pengajaran yang diterapkan
Aktivitas yang dilakukan tidak
berkaitan dengan metode pengajaran.
d.
Bukti melakukan pengisian di google docs terhadap entry data yang didapatkan
dari
lapangan.
lapangan.
Tidak ada data yang dipakai untuk
diisi ke google docs.
e.
Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan.
Dari penilaian internal penulis,
setiap anggota sudah cukup berinisiatif dalam meminta informasi, berkomunikasi
dengan pihak luar dengan sopan dan disiplin terhadap tugas masing-masing.
Penutup
a. Hasil Kegiatan
Hasil pengecekan data 8355
Pertama-tama, penulis dan
rekan-rekan penulis berkumpul di Indomaret Point yang berlokasi di seberang
Kampus Anggrek BINUS University pada pagi hari pukul 08.00 WIB. Kemudian
penulis dan rekan-rekan penulis berangkat dengan menggunakan aplikasi Grab Car
menuju SDN Jatipulo 05 Pagi. Setibanya di SDN Jatipulo 05 Pagi, penulis
bermaksud bertemu dengan Kepala Sekolah SDN Jatipulo 05 Pagi untuk meminta izin
melaksanakan kegiatan. Namun Kepala Sekolah SDN Jatipulo 05 Pagi sedang tidak di
tempat, sehingga penulis dan rekan-rekan penulis meminta izin melaksanakan
kegiatan melalui guru yang berwenang saat itu dengan memberikan surat dari
Dinas Pendidikan.
Pada kegiatan
pertama penulis ini, penulis dan rekan-rekan telah bertemu dan menanyakan
kepada operator sekolah seputar data 8355, dan ternyata operator sekolah
mengatakan bahwa beliau telah menginput data 8355 tersebut ke Dinas Pendidikan rutin setiap 3 bulan sekali.
Kemudian penulis meminta data fisik 8355 untuk diverifikasi dengan data dari
Dinas Pendidikan. Penulis diminta untuk menggandakan data 8355 tersebut.
Setelah itu, penulis dan rekan-rekan berpamitan dengan guru dan operator
sekolah saat itu.
Sesampainya di
Kampus Anggrek BINUS University, penulis dan rekan-rekan melakukan verifikasi
data 8355 yang didapatkan dari SDN Jatipulo 05 Pagi dan juga data 8355 dari
Dinas Pendidikan. Hasil verifikasi penulis dan rekan-rekan didapatkan bahwa
data 8355 dari SDN Jatipulo 05 Pagi dan juga data dari Dinas Pendidikan tidak
memiliki perbedaan.
b. Kesimpulan hasil pengecekan data 8355
Kesimpulan yang
didapat dari pengecekan data 8355 adalah SDN Jatipulo 05 Pagi melakukan
tugasnya dengan baik dan jujur dalam mengumpulkan data 8355 ke Dinas
Pendidikan. Dalam tugasnya itu, operator sekolah SDN Jatipulo 05 Pagi telah
melakukan tugasnya sesuai dengan teori-teori yang dijelaskan dalam mata kuliah
Character Building : Profesional Development yaitu dalam materi teori etika dan
teori kode etik profesi. Operator sekolah SDN Jatipulo 05 Pagi telah
mengerjakan tugasnya sebagai seorang professional secara etis.
c. Next to do
-
Mengunjungi SDN
Jatipulo 05 Pagi kembali untuk mewawancarai peserta KJP sebanyak 30 anak.
-
Mewawancarai
Operator Sekolah untuk mengisi form wawancara KJP untuk sekolah.
-
Melakukan
validasi pendidikan.
-
Melakukan
evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan.
-
Membuat laporan
kegiatan.
d. Informasi jumlah peserta
-
Jumlah murid
kelas 1 SD yang ada di SDN Jatipulo 05 PG berdasarkan Form 8355 dari sekolah
tersebut berjumlah 64 orang dan data dari Dinas Pendidikan juga berjumlah 64
orang.
Dokumentasi saat melakukan verifikasi Formulir 8355