Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SMPN 66
Jakarta
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
Teach For Indonesia
Kelas : LA01
Dosen : D3324 Silverius Constantino Johanes Maria
Lake, M.Hum.
Waktu : Selasa, 8 Desember 2015
Pukul : 10.30 – 13.00 WIB
Lokasi
: SMPN 66 Jakarta
Tim
yang hadir:
Ketua : Linda, Ong / 1701313870
Anggota:
1.
Erwin Siswanto / 1701315125
2.
Go, Michael Christandi B. / 1701309500
3.
Ice Suryadi / 1701314210
4.
Stevanus Haryono / 1701359360
5.
Alvin Christianto Hadi / 1701314816
6.
Jessica Setyani Wiwoho / 1701309740
7.
Herman / 1701360381
Tim
yang tidak hadir: -
![]() |
Foto bersama Bapak Kepala Sekolah dan Operator Sekolah Stevanus-Herman-Linda-Go, Michael-Erwin-Alvin-Jessica-Ice |
ISI
a.
Teori mata kuliah Character Building yang diajarkan di kelas
Bertens (1997:6) mengemukakan bahwa
etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Berikut
merupakan perbedaan antara etika dan etiket:
- Etiket berkenaan dnegan cara suatu perbuatan dilakukan, sedangkan etika berhubungan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan. Contoh etiket adalah cara menyajikan makanan, cara makan, cara berbicara, dll. Contoh etika adalah tidak boleh menyajikan makanan yang sudah kadaluarsa, tidak makan makanan orang lain, dll.
- Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, sedangkan etika berlaku baik ada orang lain maupun tidak.
- Etiket bersifat relatif-partikular, berlaku berbeda dari satu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Sedangkan etika bersifat absolute-universal.
- Etiket mengatur perilaku manusia secara lahiriah, seperti bagaimana berpenampilan di depan umum. Sedangkan etika lebih menyangkut penampilan rohaniah atau batiniah.
Berikut merupakan beberapa teori
etika :
- Utilitarianisme. Suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat.
- Duty-based ethics. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut eetika deontology karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan, dan perbuatan yang lainnya dilarang.
- Teori hak. Tindakan yang etis merupakan bentuk kesadaran yang dimiliki oleh seseorang bahwa tiap individu memiliki hak yang sama.
- Teori Keutamaan. Teori keutamaan memperhatikan sikap atau akhlak seseorang, watak yang diperoleh seseorang memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Bertens menyimpulkan bahwa seseorang adalah orang baik, jika ia memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan.
Menurut Bertens, kelompok profesi
selalu memiliki kemungkinan untuk menyalahgunakannya, oleh sebab itu diperlukan
kode etik. Kode etik profesi berfungsi untuk mengatur perilaku para anggota
seprofesi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Kode etik profesi pada
dasarnya merupakan salah satu produk etika terapan. Profesi merupakan pekerjaan
yang dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup, dan dilaksanakan dengan
keterlibatan pribadi yang mendalam. Sedangkan orang yang bekerja berdasarkan
cirri-ciri profesi tersebut disebut professional.
Menurut Koehn, ada 5 ciri
yang harus dipenuhi oleh para professional :
- Para professional adalah orang yang mendapat ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
- Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara dan menyebarluaskan standard dan/atau cita-cita perilaku dan yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar itu.
- Memiliki pengetahuan atau kecakapakn “esoteric” yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
- Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan itu tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
- Secara public dimuka umum yang mengucapkan janji untuk memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab dan tugas khusus.
Keraf (2005:36), Gea dan Wulandari
mengemukakan bahwa profesi memiliki ciri-ciri:
- Adanya pengetahuan khusus.
- Adanya kaidah dan standar moral
yang tinggi.
- Para professional mengabdi pada
kepentingan masyarakat.
- Memerlukan ijin khusus.
- Menjadi anggota dari suatu
organisasi tertentu.
b.
Persiapan dan pembelajaran yang diterapkan dari materi yang diterima di kelas.
Persiapan yang dilakukan:
- Meminta izin dan
menanyakan apakah kepala sekolah dan operator sekolah berada di tempat dengan cara
menelpon ke sekolah tersebut.
-
Menyiapkan
berkas-berkas yang diperlukan seperti berkas fisik data 8355 yang diberikan dari
Teach For Indonesia, formulir validasi pendidikan dan formulir evaluasi
kegiatan.
-
Berangkat dari
SDN Jatipulo 05 Pagi pukul 10.30.
Pembelajaran yang diterapkan dari materi yang diterima
di kelas:
- Sebagai seorang
yang beretika dan seorang yang memiliki peran dan profesi di masyarakat, sudah
selayaknya seorang karyawan, dalam hal ini subjek adalah guru dan operator
sekolah, untuk melaksanakan tugasnya dengan benar dan secara profesional.
- Penulis dan
rekan-rekan menerapkan teori etiket di masyarakat, contoh kecilnya adalah
bagiamana penulis berpenampilan dan meminta izin secara baik dan etis kepada
sekolah.
c.
Metode pengajaran yang diterapkan
Aktivitas yang dilakukan tidak
berkaitan dengan metode pengajaran.
d.
Bukti melakukan pengisian di google docs terhadap entry data yang didapatkan
dari
lapangan.
lapangan.
Terdapat 1 perbedaan data yang
diberikan dari dinas melalui Teach For Indonsia dengan data yang diberikan dari
sekolah. 1 perbedaan data ini disebabkan karena adanya siswa yang mengundurkan
diri dan adanya siswa yang tidak naik kelas.
e.
Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan.
Dari penilaian internal penulis dan
rekan-rekan, setiap anggota sudah cukup berinisiatif dalam meminta informasi,
berkomunikasi dengan pihak luar dengan sopan dan disiplin terhadap tugas
masing-masing.
PENUTUP
a. Hasil pengecekan data 8355 dan Validasi Pendidikan
Penulis dan rekan-rekan berangkat menuju SMPN 66
Jakarta dari SDN Jatipulo 5 Pagi pada pukul 10.30 WIB menggunakan aplikasi Grab
Car. Setibanya di SMPN 66 Jakarta, penulis dan rekan-rekan meminta izin untuk
bertemu dengan Kepala Sekolah SMPN 66 Jakarta agar mengizinkan penulis dan
rekan-rekan melaksanakan kegiatan hari itu, yaitu melakukan verifikasi data
8355. Kepala Sekolah saat itu menyambut penulis dan rekan-rekan dengan baik dan
memberikan data 8355 dari sekolah kepada penulis. Segera penulis dan rekan
penulis membagi tugas untuk mengecek data yang diberikan dari Teach For
Indonesia dengan data yang baru saja diberikan dari sekolah. Setelah data yang
dicek selesai, diketahui bahwa terdapat 1 data yang berbeda. Penulis dan
rekan-rekan menanyakan alasan terjadinya perbedaan data tersebut kepada pihak
sekolah, dan pihak sekolah memberikan jawaban bahwa pernah terdapat siswa yang
mengundurkan diri dari sekolah karena orang tuanya sehingga datanya ada di
dinas namun tidak ada di sekolah. Dan ada juga siswa yang tidak naik kelas
sehingga terdapat data yang ada di sekolah namun tidak ada di dinas. Karena 2
kasus ini, jumlah data yang ada di dinas dan di sekolah sama namun dengan 1
data berbeda. Selain melakukan verifikasi 8355, penulis juga melakukan validasi pendidikan yang ditanyakan kepada operator sekolah juga.
Sebelum penulis dan rekan-rekan berpamitan untuk
pulang, penulis meminta pihak sekolah untuk memberikan evaluasi kegiatan yang
telah penulis lakukan. Setelah form evaluasi diisi, penulis mengajak Kepala
Sekolah dan Kepala TU untuk berfoto bersama sebagai dokumentasi kegiatan.
Setelah itu, penulis dan rekan-rekan berpamitan dengan pihak sekolah.
b. Kesimpulan hasil pengecekan data 8355
Kesimpulan yang didapat dari pengecekan data 8355
adalah SMPN 66 Jakarta melakukan tugasnya dengan baik dan jujur dalam
mengumpulkan data 8355 ke Dinas Pendidikan, namun pihak sekolah masih perlu
meningkatkan kinerjanya dalam meng-update data yang terbaru karena terbukti
terdapat perbedaan 1 data yang dikarenakan adanya siswa yang mengundurkan diri
dari sekolah dan ada siswa yang tidak naik kelas. Dalam tugasnya itu, pihak
sekolah telah melakukan tugasnya sesuai dengan teori-teori yang dijelaskan
dalam mata kuliah Character Building : Profesional Development yaitu dalam
materi teori etika dan teori kode etik profesi. Pihak sekolah telah melakukan
tugasnya dengan tidak memanipulasi jumlah siswa di sekolahnya.
.
c. Next to do
-
Membuat laporan
kegiatan.
d. Informasi jumlah peserta
- Jumlah murid
kelas 7 SMP yang ada di SMPN 66 Jakarta berdasarkan Form 8355 dari sekolah
tersebut berjumlah 178 orang dan data dari Dinas Pendidikan juga berjumlah 178
orang. Namun terdapat siswa yang mengundurkan diri dan terdapat siswa yang
tidak naik kelas, sehingga terdapat data yang berbeda.
![]() |
Verfikasi 8355 dan pengisian Form Evaluasi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar