Sabtu, 12 Desember 2015

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SMPN 66 Jakarta

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SMPN 66 Jakarta
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
Teach For Indonesia





Kelas   : LA01
Dosen  : D3324 Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum.
Waktu  : Selasa, 8 Desember 2015
Pukul    : 10.30 – 13.00 WIB
Lokasi : SMPN 66 Jakarta

Tim yang hadir:
Ketua   : Linda, Ong / 1701313870
Anggota:
1. Erwin Siswanto / 1701315125
2. Go, Michael Christandi B. / 1701309500
3. Ice Suryadi / 1701314210
4. Stevanus Haryono / 1701359360
5. Alvin Christianto Hadi / 1701314816
6. Jessica Setyani Wiwoho / 1701309740
7. Herman / 1701360381

Tim yang tidak hadir: -

Foto bersama Bapak Kepala Sekolah dan Operator Sekolah
Stevanus-Herman-Linda-Go, Michael-Erwin-Alvin-Jessica-Ice

ISI
a. Teori mata kuliah Character Building yang diajarkan di kelas
            Bertens (1997:6) mengemukakan bahwa etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Berikut merupakan perbedaan antara etika dan etiket:
  • Etiket berkenaan dnegan cara suatu perbuatan dilakukan, sedangkan etika berhubungan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan. Contoh etiket adalah cara menyajikan makanan, cara makan, cara berbicara, dll. Contoh etika adalah tidak boleh menyajikan makanan yang sudah kadaluarsa, tidak makan makanan orang lain, dll.
  • Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, sedangkan etika berlaku baik ada orang lain maupun tidak.
  • Etiket bersifat relatif-partikular, berlaku berbeda dari satu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Sedangkan etika bersifat absolute-universal.
  • Etiket mengatur perilaku manusia secara lahiriah, seperti bagaimana berpenampilan di depan umum. Sedangkan etika lebih menyangkut penampilan rohaniah atau batiniah.
         Berikut merupakan beberapa teori etika :
  • Utilitarianisme. Suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat.
  • Duty-based ethics. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut eetika deontology karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan, dan perbuatan yang lainnya dilarang.
  • Teori hak. Tindakan yang etis merupakan bentuk kesadaran yang dimiliki oleh seseorang bahwa tiap individu memiliki hak yang sama.
  • Teori Keutamaan. Teori keutamaan memperhatikan sikap atau akhlak seseorang, watak yang diperoleh seseorang memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Bertens menyimpulkan bahwa seseorang adalah orang baik, jika ia memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan.
         Menurut Bertens, kelompok profesi selalu memiliki kemungkinan untuk menyalahgunakannya, oleh sebab itu diperlukan kode etik. Kode etik profesi berfungsi untuk mengatur perilaku para anggota seprofesi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Kode etik profesi pada dasarnya merupakan salah satu produk etika terapan. Profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup, dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Sedangkan orang yang bekerja berdasarkan cirri-ciri profesi tersebut disebut professional. 
Menurut Koehn, ada 5 ciri yang harus dipenuhi oleh para professional :
  • Para professional adalah orang yang mendapat ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
  • Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara dan menyebarluaskan standard dan/atau cita-cita perilaku dan yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar itu.
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapakn “esoteric” yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan itu tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
  • Secara public dimuka umum yang mengucapkan janji untuk memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab dan tugas khusus.
            Keraf (2005:36), Gea dan Wulandari mengemukakan bahwa profesi memiliki ciri-ciri:
            - Adanya pengetahuan khusus.
            - Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi.
            - Para professional mengabdi pada kepentingan masyarakat.
            - Memerlukan ijin khusus.
            - Menjadi anggota dari suatu organisasi tertentu.

b. Persiapan dan pembelajaran yang diterapkan dari materi yang diterima di kelas.
            Persiapan yang dilakukan:
-    Meminta izin dan menanyakan apakah kepala sekolah dan operator sekolah berada di tempat dengan cara menelpon ke sekolah tersebut.
-         Menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan seperti berkas fisik data 8355 yang diberikan dari Teach For Indonesia, formulir validasi pendidikan dan formulir evaluasi kegiatan.
-         Berangkat dari SDN Jatipulo 05 Pagi pukul 10.30. 

Pembelajaran yang diterapkan dari materi yang diterima di kelas:
-       Sebagai seorang yang beretika dan seorang yang memiliki peran dan profesi di masyarakat, sudah selayaknya seorang karyawan, dalam hal ini subjek adalah guru dan operator sekolah, untuk melaksanakan tugasnya dengan benar dan secara profesional.
-    Penulis dan rekan-rekan menerapkan teori etiket di masyarakat, contoh kecilnya adalah bagiamana penulis berpenampilan dan meminta izin secara baik dan etis kepada sekolah.

c. Metode pengajaran yang diterapkan
            Aktivitas yang dilakukan tidak berkaitan dengan metode pengajaran.

d. Bukti melakukan pengisian di google docs terhadap entry data yang didapatkan dari
     lapangan.
            Terdapat 1 perbedaan data yang diberikan dari dinas melalui Teach For Indonsia dengan data yang diberikan dari sekolah. 1 perbedaan data ini disebabkan karena adanya siswa yang mengundurkan diri dan adanya siswa yang tidak naik kelas.


e. Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan.
            Dari penilaian internal penulis dan rekan-rekan, setiap anggota sudah cukup berinisiatif dalam meminta informasi, berkomunikasi dengan pihak luar dengan sopan dan disiplin terhadap tugas masing-masing.

PENUTUP
a.       Hasil pengecekan data 8355 dan Validasi Pendidikan
Penulis dan rekan-rekan berangkat menuju SMPN 66 Jakarta dari SDN Jatipulo 5 Pagi pada pukul 10.30 WIB menggunakan aplikasi Grab Car. Setibanya di SMPN 66 Jakarta, penulis dan rekan-rekan meminta izin untuk bertemu dengan Kepala Sekolah SMPN 66 Jakarta agar mengizinkan penulis dan rekan-rekan melaksanakan kegiatan hari itu, yaitu melakukan verifikasi data 8355. Kepala Sekolah saat itu menyambut penulis dan rekan-rekan dengan baik dan memberikan data 8355 dari sekolah kepada penulis. Segera penulis dan rekan penulis membagi tugas untuk mengecek data yang diberikan dari Teach For Indonesia dengan data yang baru saja diberikan dari sekolah. Setelah data yang dicek selesai, diketahui bahwa terdapat 1 data yang berbeda. Penulis dan rekan-rekan menanyakan alasan terjadinya perbedaan data tersebut kepada pihak sekolah, dan pihak sekolah memberikan jawaban bahwa pernah terdapat siswa yang mengundurkan diri dari sekolah karena orang tuanya sehingga datanya ada di dinas namun tidak ada di sekolah. Dan ada juga siswa yang tidak naik kelas sehingga terdapat data yang ada di sekolah namun tidak ada di dinas. Karena 2 kasus ini, jumlah data yang ada di dinas dan di sekolah sama namun dengan 1 data berbeda. Selain melakukan verifikasi 8355, penulis juga melakukan validasi pendidikan yang ditanyakan kepada operator sekolah juga.
Sebelum penulis dan rekan-rekan berpamitan untuk pulang, penulis meminta pihak sekolah untuk memberikan evaluasi kegiatan yang telah penulis lakukan. Setelah form evaluasi diisi, penulis mengajak Kepala Sekolah dan Kepala TU untuk berfoto bersama sebagai dokumentasi kegiatan. Setelah itu, penulis dan rekan-rekan berpamitan dengan pihak sekolah.

b.      Kesimpulan hasil pengecekan data 8355
     Kesimpulan yang didapat dari pengecekan data 8355 adalah SMPN 66 Jakarta melakukan tugasnya dengan baik dan jujur dalam mengumpulkan data 8355 ke Dinas Pendidikan, namun pihak sekolah masih perlu meningkatkan kinerjanya dalam meng-update data yang terbaru karena terbukti terdapat perbedaan 1 data yang dikarenakan adanya siswa yang mengundurkan diri dari sekolah dan ada siswa yang tidak naik kelas. Dalam tugasnya itu, pihak sekolah telah melakukan tugasnya sesuai dengan teori-teori yang dijelaskan dalam mata kuliah Character Building : Profesional Development yaitu dalam materi teori etika dan teori kode etik profesi. Pihak sekolah telah melakukan tugasnya dengan tidak memanipulasi jumlah siswa di sekolahnya.

c.       Next to do
-         Membuat laporan kegiatan.

d.      Informasi jumlah peserta
-     Jumlah murid kelas 7 SMP yang ada di SMPN 66 Jakarta berdasarkan Form 8355 dari sekolah tersebut berjumlah 178 orang dan data dari Dinas Pendidikan juga berjumlah 178 orang. Namun terdapat siswa yang mengundurkan diri dan terdapat siswa yang tidak naik kelas, sehingga terdapat data yang berbeda.


 
Wawancara KJP Sekolah dengan Operator Sekolah

Verfikasi 8355 dan pengisian Form Evaluasi
Validasi Pendidikan


FORM EVALUASI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar